Minggu, 22 April 2012

Cara Pembuatan Lampion

Bagi warga keturunan Tionghoa semua hal selalu memiliki makna. Mulai dari tata letak ruangan, berbagai ritual tradisional, warna, hingga aksesoris.
Lampion pun, sebagai salah satu bentuk lampu, memiliki makna khusus. Ia melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rezeki. Itu sebabnya, lampion selalu ada, terutama pada momen-momen besar, seperti Imlek.
Bagi Anda yang tidak terlalu memikirkan makna sebuah lampion, memasang lampion bisa mempercantik tampilan ruangan. Lampu dari kertas ini bisa digantungkan di sudut ruang, atau dipasang di teras rumah sebagai penyambut tamu.
Terbuat dari material sederhana, sebetulnya Anda pun tak perlu membeli lampion jika ingin memajangnya di rumah. Anda bisa membuatnya sendiri, sambil mengisi waktu senggang di akhir pekan.
Bagaimana cara membuatnya? Ikuti langkah berikut ini!
Bahan dan Alat:
  • Bambu tali, belah-belah selebar 1cm, dan potong-potong dengan ukuran: 60cm (4 batang), 112cm (4 batang), 120cm (1 batang), 4cm (8 batang). Agar bambu lentur, rendam dalam air terlebih dahulu.
  • Kertas emas.
  • Plastik kaca ukuran 2cmx15cm.
  • Lem kanji atau sagu. Buat sendiri lem ini, dengan mencampurkan sagu dan terigu (perbandingan 1/4:1). Kemudian campur dengan air, dan aduk hingga mengental.
Langkah pembuatan:
  1. Buat lingkaran dari tiap batang bambu. Satukan kedua ujung bambu dengan plastik kaca, kemudian rekatkan dengan lem sagu. Hasilnya adalah lingkaran bambu berdiameter 15cm (4 buah), 28cm (4 buah), dan 35cm (1 buah).
  2. Gabungkan 4 lingkaran berdiameter 28cm, menjadi rangka bola. Satukan kedua bagian lingkaran, yang bersentuhan, dengan tali dan lem sagu.
  3. Masukkan rangka bola ke dalam lingkaran berdiameter 35cm. Posisi lingkaran tepat di tengah rangka. Ikat setiap sisi rangka bola, yang bersentuhan dengan lingkaran.
  4. Gabungkan dua lingkaran 15cm, dalam posisi sejajar dengan jarak 4cm, hingga menjadi dua lingkaran ganda. Caranya dengan menempelkan empat batang kayu 4cm, masing-masing saling berhadapan.
  5. Letakkan dua lingkaran ganda, masing-masing pada bagian atas dan bawah lampion. Ikat setiap batang 4cm dengan setiap rusuk bola, menggunakan tali.
  6. Buat pola mal pada karton putih, berupa satu bidang trapesium rangka bola. Kemudian, lipat kertas minyak, menjadi 16 lembar. Letakkan mal di atas lembaran-lembaran tadi. Gunting kertas minyak, mengikuti pola mal. Lebihkan sisi-sisinya, dengan jarak 1cm dari garis pola.
  7. Beri lem sagu pada setiap rusuk rangka bola. Mulailah menempelkan kertas-kertas minyak. Bungkus lingkaran-lingkaran ganda dengan kertas emas.
  8. Setelah seluruh permukaan tertutup, hias lampion dengan guntingan-guntingan kertas emas.

Bagian Kiri, Sisi Terbaik Saat Berfoto

Memotret dengan kamera ponsel dari atas mungkin menjadi gaya andalan Anda. Baik mengeluarkan lidah atau bibir mengerucut seperti mencium, lebih baik Anda menampilkan sisi kiri wajah. Menurut penelitian Universitas Wake Forest, Amerika Serikat, pipi kiri dapat menjadi sisi terbaik Anda.

Studi yang dilakukan duo ilmuwan Kelsey Blackburn dan James Schirillo menunjukkan sisi kiri dari wajah dinilai dan diberi peringkat lebih menarik pada tampilan foto dibanding sisi kanan. Kemungkinan disebabkan karena kita menunjukkan intensitas emosi lebih banyak pada wajah bagian kiri.

Emosi manusia menjadi bagian terbesar dari ekspresi wajah. Kemampuan spesial menusia pada otot wajah menghasilkan berbagai ekspresi unik emosi. Riset menyebutkan sisi kiri wajah lebih intens dan aktif selama wajah menghasilkan ekspresi emosional. Tidak heran, seniman Barat banyak yang melukis potret subyek dari bagian kiri. 

"Hasil kami menunjukkan pose pipi kiri cenderung memperlihatkan intensitas emosi yang lebih besar, pengamat menilai secara estetika lebih menarik," tulis peneliti dalam jurnalExperimental Brain Research seperti yang dikutip dari laman Springer.com

Penemuan ini didukung beberapa konsep. Pengertian sisi emosi dan dominasi belahan otak kanan dengan sisi kanan otak mengendalikan sisi kiri wajah selama proses ekspresi emosional mendukung hasil riset. 

Para partisipan diajak menilai sisi yang tampak lebih atraktif  pada foto hitam-putih wajah pria dan perempuan. Peneliti menampilkan foto asli dan foto terbalik sehingga foto pipi kanan terlihat seperti gambar pipi kiri dan sebaliknya.

Mereka menemukan tim penilai lebih condong pada foto sisi kiri, baik versi asli atau terbalik. Sisi kiri wajah dinilai lebih menarik secara estetis pada pose pria dan perempuan. 

Kecenderungan estetis ini didukung pengukuran pupil mata. Bagian ini secara bawah sadar menjadi tolok ukur ketertarikan. 

Pupil membesar merupakan respons terhadap rangsangan yang lebih menarik. Daya tarik di sini pada wajah yang cantik dan tampan. Berbeda saat melihat gambar yang tidak menyenangkan. Pada eksperimen ini ukuran pupil membesar menandakan ketertarikan pada sisi yang  dilihat. Jadi, berpalinglah untuk menunjukkan sisi kiri.

Sinar X pada Kamera Hand Phone

Para ilmuwan berhasil menciptakan ponsel yang mampu bekerja sebagai kacamata sinar-x. Dengan teknologi  chip canggih memungkinkan kamera di ponsel mampu menembus dinding, kayu, plastik bahkan kain, seperti baju. 

Teknologi chip ini bisa mengetahui apa yang ada di balik suatu dinding dan mengetahui uang palsu. Chip ini bekerja di jaringan Terahertz (THz) dari spectrum elektromagnet, yang merupakan salah satu rangkaian panjang gelombang di antara gelombang mikro dan sinar infra merah.

Gelombang ini sebelumnya tak bisa diakses kebanyakan perangkat konsumen. "Kami berhasil menciptakan pendekatan untuk membuka porsi itu. THz memiliki potensi yang sangat menguntungkan," kata profesor teknik elektro Dr Kenneth O dari UT Dallas.

Chip ini nantinya akan digunakan bersama chip CMOS karena harganya yang terjangkau dan banyak digunakan di berbagai produk sehari-hari, seperti komputer, ponsel pintar, TV definisi tinggi dan konsol game.

Terahertz juga dapat digunakan untuk mendeteksi tumor kanker, diagnosis penyakit melalui analisis napas, dan tingkat racun udara, itulah salah satu dari kemajuan teknologi dunia.

Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat.Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir.Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.Risiko AborsiAborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).- Kanker hati (Liver Cancer).- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut.

Jumat, 06 April 2012

LALU LINTAS MONETER



Jasa Bank
1.    Kliring
2.    Transfer
Terdapat 2 nasabah , yaitu Ali sebagai Nasabah dan Atun sebagai yang menyimpan uangnya dalam bentuk giro dimana Ali sebagai nasabah di Bank SITI dan Atun sebagai Nasabah yang mempunyai rekening giro di Bank Karman. Pada suatu hari Ali ingin mengirim uang sebesar Rp.50.000.000 ke rekening Atun.
          Bank SITI ingin mengirim cek kepada Bank KARMAN melalui perantara BI, tetapi dengan syarat kedua Bank tersebut harus memiliki dana di BI. Saat Ali ingin mencairkan uangnya ke Bank SITI dinamakan NOTA DEBET KELUAR, dan untuk Bank KARMAN dinamakan NOTA DEBET MASUK. Dikemudian harinya Ali ingin memberikan hadiah kepada Atun dengan tidak cash dan ingin memberikannya lewat Bank SITI maka Bank SITI mengirimkan surat NOTA KREDIT KELUAR ke BI dan Bank KARMAN menerima NOTA KREDIT MASUK. Bank SITI mengurangi dan Ali sebesar Rp.10.000.000 dan mengirimkan ke BI dan BI mengirimkannya ke Bank KARMAN.
1.    Nota Kredit adalah  surat pengiriman uang
2.    Nota Debet dalah surat tagihan atas pencairan cek
Setelah diketahui, bahwa di tabungan Atun dananya tidak ada Rp.50.000.000 dan hanya ada Rp.5.000.000 , maka Bank KARMAN mengirimkan surat balasan ke BI yang dinamakan surat TOLAKAN KLIRING karena Bank KARMAN tidak ingin menomboki dana untuk Atun.
Kalau (+) itu dinamakan MENANG KLIRING dan akan menambah R/K pada BI , dan kalau (-) itu dinamakan KALAH KLIRING dan akan mengurangi R/K pada BI, bertambah atau mengurangi akan mempengaruhi BI.
Bank SITI bisa melakukan 2 hal yaitu:
1.    Call Money   : yaitu yang meminjam kliring , atau kalau kalah kliring bisa melakukan call money dengan syarat dananya cukup untuk melakukan call money
2.    KLBI

Kalau ingin mengirim dana dengan sesama Bank kita gunakan TRANSFER saja, tetapi kalau Banknya beda kita gunakan KLIRING